Jumat, Agustus 05, 2011

Aku Tahu......

Aku tahu ajal itu pasti datang
maka aku selalu bersiap-siap menantinya... 

Aku tahu bahwa rezekiku tidak akan jatuh ke tangan orang lain,
maka hatiku menjadi tenang....

Aku tahu bahwa tugasku tidak akan dikerjakan orang lain
maka aku sibukkan diriku dengannya........

Aku tahu bahwa Allah selalu melihatku
maka aku malu jika aku menjatuhkan diriku dalam lumpur dosa..........
 
 

Kamis, Juli 21, 2011

Simulasi Perjalanan Akhirat

Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin, itu kata pertama setelah ku tersadar dari sebuah pengalaman yang menakjubkan. Baru saja aku mendapatkan kesempatan luar biasa mengikuti Simulasi Perjalanan Akhirat yang mungkin beberapa orang juga pernah merasakannya. Disinilah aku akan berbagi.......

Pagi itu begitu tegang, suster mengatakan untuk segera bersiap karena sebentar lagi akan dijemput untuk masuk ruang operasi. Seperti menanti kedatangan malaikat maut, dada ini terasa tegang dan berdebar-debar. Dan ternyata benar, malaikat itu pun datang membawa kursi roda. Aku diminta duduk dan akan dibawa ke ruang operasi. Mulut ini tak bisa berkata dan badan ini tak bisa lari, aku pun mengikuti apa yang diperintahkan.
Maka duduklah aku di kursi roda, didorong oleh suster dan diiringi para keluarga yang kucintai, bagaikan berada di atas keranda mayat, berjalan menuju pemakaman dan diiringi oleh pengantar yang mencintai.



Sampailah di ruang operasi dan ternyata semua keluarga yang kita cintai hanya sampai di pintu dan tidak diijinkan masuk oleh penjaga. Tinggalah ku seorang diri di ruang yang agak redup bagaikan di dalam liang kubur, sedangkan semua yang kita cintai tinggal diluar sana.
Suasana begitu sunyi, aku melihat beberapa orang tapi semuanya hanya terdiam. Tinggallah ku terbaring di tempat tidur seorang diri tanpa mengenakan baju apapun kecuali baju operasi. Hening....

Lalu datang seseorang yang menanyakan diriku, Namanya siapa ?..........Umur berapa ?.........Pasien dokter siapa ?...............Lalu dia memasangkan sesuatu di lenganku dan pergi.....Suasana kembali hening. Itulah malaikat penjaga kubur pikirku......Suasana diam beberapa saat dan tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dada semakin bergetar.....

Dan tiba-tiba datanglah dua orang yang menarik tempat tidurku. Tempat tidur ini bergerak dibawa keruangan yang agak besar dan disana aku dikumpulkan dengan beberapa orang-orang yang terbaring dengan kondisi yang sama. Ada yang menggerung kesakitan, ada yang tergolek diam tak bergerak. Inilah alam barjah pikirku.........., dimana semua manusia dikumpulkan setelah dibangkitkan. Aku disaksikan dengan beberapa perwujudan manusia dengan kondisi yang berbeda-beda. Dada ini semakin berdebar...



Dan tibalah saat ku, kembali tempat tidurku ditarik menuju ruangan lain, disana terlihat beberapa orang berpakaian hijau sibuk sekali, suasana terdengar ramai, ada irama alat pasien monitor dan ECG. Lalu terdengar suara beberapa orang bicara, mereka datang dan mengelilingiku bersiap mengekseskusi tubuhku. Lalu lampu terang menyala di atas kepalaku. Beberapa pertanyaan datang silih berganti.....tubuh ini tak bisa bergerak......diam......pasrah. Inilah Hisab bagiku.......dan tubuh ini melayang.....hilang...tak sadar.

Itulah sedikit kisah perjalananku, walau hanya simulasi tapi ini luar biasa....


كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185)

Sudahkah kita mempersiapkannya..........

Sabtu, Oktober 02, 2010

Tak Seindah Sentuhan Mata

Sekeping hati di bawa berlari

Jauh melalui jalan nan sepi
Jalan kebenaran indah terbentang
Di depan matamu para pejuang

Tapi jalan kebenaran
Tak akan selamanya sunyi
Ada ujian yang datang melanda
Ada perangkap menunggu mangsa

Akan kuatkah kaki yang melangkah
Bila disapa duri yang menanti
Akan kaburkan mata yang menatap
Pada debu yang pastikan hinggap

Mengharap senang dalam berjuang
Bagai merindu rembulan ditengah siang
Jalannya tak seindah sentuhan mata
Pangkalnya jauh hujungnya belum tiba

-----------------------------------------------
The Zikr

Wahai Kekasih


Wahai seorang kekasih

Telah lama kau dirindui

Pilu sedih dalam kerinduan
Menangis pun tak berair mata
Tapi terus tetap bersabar
Kerana ikatan janji

Menunggu dengan rindunya
Seksanya sebuah penantian
Mujur janji Allah tetap benar
Pasti nanti tetap kau kan tiba

Hadir segera wahai kekasih
Datang bersama cahaya
Gembira di hati tidak terkira
Bukanku seorang malah seluruh buana

Penantian hampir berakhir
Kerana kini sudah masanya
Bila saja kita berjumpa
Pasti Islam agung semula

Lagu : The Zikr
Lirik : The Zikr

Sabtu, Juli 24, 2010

Ramadhan Kembali Menyapa Kita


Ramadhan kembali menyapa kita...
Padahal masih teringat saat-saat Ramadhan tahun lalu, saat ketika berkumpul di ruang keluarga menunggu waktu berbuka, saat semua masjid ramai dengan jama'ahnya, saat banyak orang berjualan kolak dan jajanan, juga saat tidur di masjid setelah sholat dzuhur demi menahan lapar. Hmmm..... terasa cepat sekali waktu ini berjalan.

Ingin rasanya segera masuk ke bulan penuh rahmat itu, seperti yang disabdakan  Nabi Muhammad SAW : "Barang siapa yang bergembira dengan datangnya bulan ramadhan maka ALLAH mengharamkan jasadnya atas api neraka". (Riwayat Baihaqy).

Ibarat seorang pengembara yang sedang berjalan berbulan-bulan, lalu dia sampai pada daerah yang sangat indah, banyak kebun buah yang segar-segar, air sungai dan air terjun yang sejuk....mmmm siapapun dia pasti tidak akan mensia-siakan waktu itu. Ia akan memanfaatkan dengan memakan buah yang segar-segar itu sepuasnya, meminum air sungai yang sejuk itu tak henti-hentinya. Bahkan ia memetik buah itu dan membawa sebanyak-banyaknya untuk bekal dalam perjalanannya nanti.

Begitu pula dengan Ramadhan, saat banyak ibadah yang tidak terdapat pada bulan lain, saat  semua ibadah dilipatgandakan pahalanya, namun sayangnya hanya sedikit orang dapat memanfaatkan Ramadhan untuk dapat memetik semua pahala dan menikmatinya sepuas-puasnya.

Banyak orang yang kehilangan momen indahnya Ramadhan dan berlalu begitu saja. Bahkan ironisnya ia tidak merasa kehilangan momen berharga itu. Kita berlindung kepada Alloh SWT dari hal seperti itu.

Semoga Ramadhan tahun ini lebih baik dari Ramadhan kita sebelumnya, dan kita bisa memetik sebanyak-banyaknya pahala dan ampunan Alloh SWT.
Allohuma Bariklana fii Rajaba Wa Sya'ban, Wa Balighna Ramadhan.......



Senin, Januari 05, 2009

Waktu

Pagi itu, jam 5.30 jalanan terasa sangat sepi. Dalam perjalanan Bekasi menuju Klender hanya tak lebih dari 10 kendaraan yang ku temui. Sangat jauh berbeda dengan hari-hari lain. Ya...saat itu pagi tanggal 1 Januari 2010. Hatiku bergumam : 'Seandainya pasukan Israel menyerang Jakarta pagi ini, maka dalam hitungan beberapa jam Jakarta sudah hancur dan korbannya bukan hanya ratusan jiwa tapi mungkin ratusan ribu jiwa melayang.' (masih teringat kebiadaban Israel di palestina)

Sedikit mundur kebelakang, beberapa jam sebelumnya, tepat jam 00.00, terlihat pemandangan yang sangat berbeda. Hampir di semua tempat hiburan, lapangan, bahkan sampai jalan-jalan dan gang sempit, semua ramai. Hampir semua orang sengaja menahan kantuk demi melewati detik-detik pergantian tahun 2009.
Mereka merayakannya dengan berbagai macam cara. mulai dari sekedar nongkrong, bakar ayam, main kembang api, sampai joged dangdut di panggung hiburan.

Saat itu kepalaku berfikir keras, apa yang membedakan malam tanggal 31 Desember dengan malam-malam sebelum dan sesudahnya ? Tak ada yang special.....menurutku.
Pada malam itu malaikat tidak turun ke bumi untuk membagikan pahala seperti malam lailatul qodar, pada malam itu juga bukan perayaan bagi ummat Islam. Namun sedihnya, mengapa yang banyak menghabiskan malam itu justru ummat Islam, mengapa yang memenuhi pantai dan klub2 malam justru ummat Islam, mengapa yang ramai di ujung2 gang adalah ummat Islam.

'Demi masa, Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan beramal sholeh. Saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran' (Al-Ashr : 1-4)

Sesungguhnya manusia takkan bisa terlepas dari 2 hal, yaitu ruang dan waktu. Dimana pun dia berada pasti akan terikat dengan ruang dan waktu. Jadi sebenarnya pergantian waktu selalu ada setiap detik, menit, jam, hari......dst. Beruntunglah bagi mereka yang selalu menghitung amal perbuatan mereka setiap pergantian waktu dari detik ke detik sampai tahun ke tahun.

Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk melakukan yang terbaik setiap waktu....